Disiplin Karantina dan Protokol Kesehatan Laksanakan Umrah yang Didorong KSP
Dokumentasi. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI Abraham Wirotomo. (Foto Antara)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Apabila karantina dan protokol kesehatan diterapkan secara disiplin. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo mengatakan risiko penularan COVID-19 varian Omicron dari pelaku perjalanan ibadah umrah bisa diminimalisasi.

"Intinya, kalau orang dikarantina tujuh hari, probabilitas muncul transmisi lokal cuma 0,01-1 persen. Jadi, kuncinya ada pada disiplin pelaksanaan, baik dari sisi pemerintah maupun masyarakat yang menjalani karantina," kata Abraham di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, dilansir Antara, Jakarta, Senin, 10 Januari.

BACA JUGA:


Protokol Kesehatan Laksanakan Umrah yang Didorong KSP

Pemerintah membuka kembali penyelenggaraan ibadah umrah mulai Sabtu, 8 Januari. Sebelumnya, keberangkatan umrah yang rencananya dilaksanakan pada Desember 2021 ditunda untuk mencegah penularan Omicron.

Berdasarkan Abraham, pemerintah telah menyiapkan beragam langkah mencegah kasus impor Omicron, termasuk dari para jamaah umrah. Langkah itu, antara lain menentukan karantina dan isolasi dilakukan dengan kepatuhan optimal, meningkatkan pelacakan, dan menggunakan protokol kesehatan ketat pasca-karantina.

"KSP akan melakukan monitoring lapangan memastikan apakah semuanya berjalan sesuai arahan Presiden," katanya.

Ia menambahkan pemerintah juga sudah mengoptimalkan berbagai sumber daya untuk mengendalikan penularan Omicron. Misalnya, dengan penambahan kapasitas di lokasi karantina terpusat, distribusi obat ke 34 provinsi, hingga penambahan kuota oksigen.

"Oksigen per pekan ini sudah tambah persediaan hingga 80 persen, naik dari sebelumnya yang hanya 50-60 persen. Para tenaga kesehatan di setiap daerah juga sudah siap kembali di lapangan menghadapi Omicron," ujarnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat terdapat 318 kasus Omicron di Indonesia per 7 Januari 2022. 295 kasus merupakan kasus yang berasal dari pelaku perjalanan luar negeri, dan sisanya 23 kasus merupakan transmisi atau penularan lokal.

Artikel ini telah tayang dengan judul: KSP Dorong Disiplin Karantina dan Protokol Kesehatan Laksanakan Umrah, saatnya merevolusi pemberitaan!

Terkait