Impor Perahu Naga Diminta Dihentikan Oleh Ketua Umum PODSI
Ketua Umum PB PODSI Basoeki Hadimoeljono berbincang dengan Ketua PODSI Sultra Abdurrahman Shaleh ditengah-tengah atlet saat peresmian Bendungan Ladongi, Kolaka Timur

Bagikan:

YOGYAKARTA - Pengurus cabang olahraga di daerah menghentikan impor peralatan termasuk perahu naga diajak Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) yang juga Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono.

​​​​​​

"Kenapa mau impor terus. Apa kita tidak bisa membuat perahu sendiri. Bisa kok perahu seperti itu," kata Basoeki sembari menunjuk perahu Naga di tepi Bendungan Ladongi, Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa.

Pernyataan Menteri Basoeki itu menyikapi permintaan pengurus cabang olahraga dayung Sultra soal bantuan perahu naga.

BACA JUGA:


Diminta Dihentikan Oleh Ketua Umum PODSI

"Ya itu kan ada produk dalam negeri. Produk perahu dalam negeri akan meningkat kualitasnya dan terus berproduksi kalau terus dibeli," katanya menambahkan.

"PT Pindad dipaksa memproduksi excavator dan PUPR sebagai pelanggan belanja. Ternyata kualitas excavator Pindad juga bagus. Tidak kalah kualitas dengan impor," tambahnya.

Ketua PODSI Sultra Abdurrahman Shaleh mengatakan potensi atlet dayung daerahnya cukup menjanjikan, namun pembinaan harus dilakukan secara berkesinambungan.

"Sultra dikenal lumbung atlet dayung nasional sejak tahun 80-an tetapi regenerasi atlet mutlak dilakukan," katanya yang dikutip VOI dari ANTARA.

Hal yang tidak kalah penting adalah dukungan sarana prasarana berupa perahu, dayung, wisma atlet dan gudang penyimpanan perahu.

Bendungan Ladongi di Desa Atula, Kecamatan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur sendiri bakal menjadi aset strategis sebagai sentra pembinaan atlet.

Terkait